ANAMBASTODAY - Pilpres 2024 semakin dekat, dan sejumlah nama tokoh terkemuka dalam politik Tanah Air sudah mulai muncul sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Beberapa partai pendukung calon presiden (capres) telah mengusulkan nama-nama tersebut untuk ikut dalam kontestasi politik mendatang.
Salah satu nama yang sedang diperbincangkan bakal menjadi cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan Ahmad Syaikhu, Presiden PKS memberikan restu kepada AHY untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.
Tidak hanya AHY, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka ,ramai dibicarakan sebagai cawapres. Ia yang merupakan Putra dari Presiden Joko Widodo ini diusulkan oleh Relawan Bolone Mase untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Namun, mereka bukanlah satu-satunya yang masuk bursa cawapres. Terdapat sejumlah nama yang beberapa di antaranya sudah dikenal di masyarakat Indonesia, seperti Zanubba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.
Berikut 8 kandidat cawapres yang masuk bursa Pilpres 2024
1. Agus Harimurti Yudhoyono
"Insyaallah kita juga optimistis dengan berbagai perjalanan hidup beliau," ujar Presiden PKS, menggambarkan keyakinannya terhadap potensi dan kompetensi AHY sebagai calon pemimpin.
Selain mendapat dukungan dari Presiden PKS, nama Agus Harimurti Yudhoyono juga muncul dalam perbincangan dengan Yenny Wahid. Yenny Wahid, tokoh dan aktivis yang juga memiliki pengaruh dalam dunia politik, memberikan pandangannya tentang potensi AHY sebagai pendamping Anies Baswedan.
"Saya malah dukung Mas AHY, paling cocok jadi wakilnya Mas Anies," ungkap Yenny Wahid, Kamis 10 Agustus 2023.
Agus Harimurti Yudhoyono sendiri tidak diam terkait perbincangan tentang kemungkinan dirinya menjadi calon pendamping Anies Baswedan. Ia menunjukkan pendiriannya terhadap pilihan kriteria calon cawapres yang dianggap tepat.
AHY dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pandangan bahwa calon pendamping Anies Baswedan harus berasal dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Menurut AHY, pemilihan presiden adalah panggung nasional yang harus melibatkan seluruh provinsi di Indonesia, bukan hanya dua provinsi saja.
"Dikarenakan yang kita hadapi adalah pemilihan presiden Indonesia, bukan untuk satu atau dua provinsi," ujar AHY.
2. Gibran Rakabuming Raka
Dalam peta perpolitikan Indonesia, nama Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, telah lama menjadi sorotan sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial. Munculnya namanya dalam bursa cawapres mengundang perhatian publik dan analisis yang mendalam terkait peluang dan kemungkinan perannya dalam arus politik nasional. Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Political Statistics (Polstat) pada 1-10 Mei 2023, terlihat bahwa masyarakat memberikan perhatian khusus pada potensi kepemimpinan Gibran.
Hasil survei Polstat yang dilakukan dalam rentang waktu 1-10 Mei 2023 memperlihatkan bahwa 13,7 persen dari responden memandang bahwa Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, adalah sosok yang layak untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Selain hasil survei yang menggambarkan dukungan publik terhadap Gibran sebagai calon cawapres, dukungan juga datang dari Relawan Bolone Mase. Relawan ini menyuarakan aspirasi agar Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang. Koordinator Relawan Bolone Mase, Kuat, menjelaskan bahwa elektabilitas Gibran yang terus meningkat merupakan alasan utama di balik dukungan mereka.
Kendati dukungan dan permintaan tersebut muncul, belum lama ini Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa dirinya telah menolak kemungkinan menjadi cawapres dalam Pemilihan Presiden 2024. Gibran menyatakan bahwa usianya belum cukup, ilmunya belum mencukupi, dan segala aspek lainnya masih perlu ditingkatkan.
"Sudah saya jawab, umur belum cukup, ilmunya belum cukup, semua belum cukup. Aku kudu piye meneh? (saya harus bagaimana lagi?)," ujar Gibran.
Meski begitu, dia menggarisbawahi komitmennya untuk fokus pada kepemimpinan di kota yang dipimpinnya saat ini.
3. Yenny Wahid
Yenny Wahid digadang-gadang sebagai sosok yang potensial untuk menjadi cawapres, dan salah satu pasangan yang diajukan adalah dengan Anies Baswedan. Potensi duet ini telah mengundang perhatian publik dan pengamat politik. Perpaduan antara sosok Yenny Wahid yang memiliki akar kuat di Nahdlatul Ulama (NU) dan Anies Baswedan yang memiliki popularitas di kalangan generasi muda dan masyarakat perkotaan menjadi daya tariknya.
Sebelumnya, Yenny Wahid juga pernah diusulkan untuk menjadi cawapres yang mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, terlepas dari usulan ini, Yenny Wahid menegaskan kesiapannya untuk melangkah ke panggung sebagai bakal cawapres dalam Pemilihan Presiden 2024. Baginya, sebagai seorang yang telah berkecimpung dalam dunia politik cukup lama, persiapan untuk menduduki jabatan publik adalah hal yang wajib.
"Dalam dunia politik, siap atau tidak, kita harus berani siap," ujarnya
Yenny Wahid juga menjelaskan tentang keterlibatannya dengan beberapa tokoh calon presiden potensial. Ia mengaku memiliki komunikasi intens dengan tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Setiap kedekatan dengan mereka memiliki cerita dan latar belakang sendiri.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaridin, memberikan pandangannya mengenai Yenny Wahid sebagai alternatif cawapres yang potensial. Menurut Ujang, Yenny Wahid adalah representasi dari Nahdlatul Ulama dan sekaligus tokoh perempuan. Sebagai cucu langsung dari pendiri NU, Yenny memiliki kredibilitas dan kedekatan dengan basis NU yang kuat.
Keterlibatan Yenny Wahid dalam politik juga dapat mendongkrak suara dari kaum Nahdliyin, terutama kalangan NU kultural, tanpa memandang pansangan yang diajukan.
Selain itu, Ujang menilai bahwa Yenny Wahid memiliki potensi untuk menjadi figur alternatif cawapres yang cocok untuk calon presiden mana pun, memperlihatkan bahwa peran dan kontribusinya dalam memajukan bangsa diakui oleh para pengamat politik.
4. Erick Thohir
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Dr. Phil. Sukri, memberikan pandangannya tentang potensi Erick Thohir sebagai pendukung yang menguntungkan bagi Ganjar Pranowo. Dalam analisisnya, Sukri menyebut bahwa Erick Thohir memiliki keunggulan yang lebih baik daripada beberapa calon wakil presiden lainnya dalam mendampingi Ganjar Pranowo.
Sukri menjelaskan bahwa meskipun Sandiaga Uno juga memiliki potensi dalam beberapa survei, namun jika dibandingkan dengan Erick Thohir, potensi kemenangan dari Thohir dinilai lebih kuat. Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa peran Thohir sebagai cawapres akan memiliki dampak yang positif dalam perjalanan kampanye dan pemilihan nantinya.
Pertimbangan untuk mendukung Erick Thohir sebagai cawapres dalam konteks pemilihan presiden 2024 memiliki dasar yang kuat. Pengalaman dan latar belakangnya sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menambah nilai positifnya dalam meraih dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, terutama di kalangan penggemar sepakbola yang cukup besar di Indonesia.
Dalam kompetisi politik yang semakin sengit, memilih cawapres yang memiliki kredibilitas dan pengaruh yang kuat merupakan hal penting bagi capres yang bersangkutan. Erick Thohir dinilai memiliki kapabilitas untuk membawa dampak positif dan mendongkrak elektabilitas Ganjar Pranowo, serta membantu menciptakan sinergi yang kuat dalam upaya meraih sukses di Pemilihan Presiden 2024.
5. Khofifah Indar Parawansa
Dalam upaya memperoleh sudut pandang yang komprehensif, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan niatnya untuk melakukan kunjungan kepada sejumlah ulama dan kiai. Tujuannya adalah untuk meminta pandangan dan masukan terkait langkahnya sebagai bakal cawapres. Keputusan ini mencerminkan tekadnya untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak yang memiliki wawasan dan pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik.
6. Sandiaga Uno
Juru Bicara Sandiaga Uno dalam bidang politik, Denny H. Suryo Prabowo, menyoroti modal besar yang dimiliki Sandiaga Uno untuk menarik suara di Jawa Barat. Kepercayaan yang tumbuh di kalangan masyarakat Jawa Barat terhadap kemampuan Sandiaga Uno sebagai pejabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengindikasikan kualitas kerja dan kontribusi yang dihasilkan oleh Sandiaga Uno dalam kebangkitan perekonomian bangsa.
7. Muhaimin Iskandar
Puan Maharani menegaskan bahwa pandangan PDIP terhadap Cak Imin sebagai potensi cawapres adalah serius dan didukung oleh fakta-fakta serta pertimbangan yang kuat. Bahkan, dia menunjukkan kepercayaan penuh PDIP terhadap Cak Imin dengan menyatakan bahwa pernyataannya bukanlah sekadar asumsi atau spekulasi yang tidak memiliki dasar kuat.
8. Susi Pudjiastuti
Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mabruri, mengungkapkan bahwa PKS telah menyerahkan keputusan mengenai bakal cawapres kepada Anies Baswedan. Mabruri menegaskan bahwa apapun keputusan Anies Baswedan, PKS siap memberikan dukungan yang sama besarnya. Pernyataan ini mencerminkan kesiapan PKS dalam bersinergi dengan Anies Baswedan dalam upaya memenangkan pemilihan presiden.
Tak hanya PKS, Partai Demokrat juga menunjukkan kesediaan dalam mendukung kemungkinan Anies Baswedan didampingi oleh Susi Pudjiastuti sebagai cawapres. Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, menjelaskan bahwa Partai Demokrat tidak mempermasalahkan nama Susi Pudjiastuti atau nama-nama lain dalam daftar kandidat cawapres untuk Anies Baswedan. Hal ini menunjukkan kesepakatan dan fleksibilitas dalam mencari kandidat yang dianggap cocok untuk bersanding dengan Anies Baswedan.
Dalam konteks dukungan publik, nama Susi Pudjiastuti mendapatkan perhatian dalam voting online yang diadakan oleh akun Twitter @PartaiSocmed. Dalam voting tersebut, Susi Pudjiastuti dipasangkan dengan beberapa bakal calon presiden. Pasangan Anies-Susi berhasil mendapatkan perolehan suara sebesar 64 persen, mengalahkan pasangan lainnya seperti Ganjar-Erick dan Prabowo-Khofifah.
Selain dengan Anies, dalam voting itu Susi juga dipasangkan dengan Prabowo dan Ganjar Pranowo. Saat dipasangkan dengan Ganjar, perolehannya tak sekuat bila dipasangkan dengan Anies serta Prabowo.
Disclaimer: Artikel serupa telah tayang di Pikiran Rakyat dengan Judul 8 Kandidat Cawapres yang Masuk Bursa Pilpres 2024, Menunggu Dipinang atau Tersingkir***