Network
ANAMBASTODAY - Pembangunan Flyover Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah memasuki tahap akhir. Flyover ini merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertujuan untuk mengurai kemacetan menuju Bandara Internasional Juanda.
Flyover ini juga menggantikan nama Flyover Aloha sebagai bentuk penghormatan kepada Pahlawan Nasional Djuanda Kartawidjaja.
Flyover Juanda akan memberikan layanan aksesibilitas yang lebih baik dan aman ke bandara.
Flyover ini akan mengatasi simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas di simpang tiga Bangah-Aloha dan perlintasan sebidang rel kereta api yang berada di Jalan Akses menuju Bandara Juanda.
Flyover ini juga akan mengurangi risiko kecelakaan karena adanya perlintasan sebidang dengan rel kereta api.
“Konstruksi Flyover Juanda sudah mencapai progres 96%. Kami optimis dapat diselesaikan pada awal Januari 2024 untuk kemudian bisa diresmikan pengoperasiannya,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR.
Flyover Juanda dimulai sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan masa pembangunan 540 hari kalender.
Progres fisiknya lebih cepat dari rencana kontrak dengan jadwal penyelesaian 23 April 2024. Flyover ini dibangun oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR melalui APBN tahun 2022-2024 (MYC) senilai Rp332,8 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero).
Flyover Juanda memiliki total panjang 858 meter dengan dua struktur jembatan layang, yakni flyover A dengan frontage Sidoarjo menuju Jalan Akses Bandara Juanda sepanjang 435 meter dan flyover B dengan frontage Akses Bandara Juanda menuju Surabaya sepanjang 423 meter. Masing-masing flyover dilengkapi ramp menuju Sidoarjo maupun Surabaya.
Flyover Juanda diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan menuju bandara dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Flyover ini juga menjadi bukti komitmen PUPR dalam membangun infrastruktur yang berkualitas dan berdaya guna.***
