Rahasia Video dan Foto Smartphone Stabil: EIS vs OIS, Mana yang Terbaik?

- 16 Juni 2024, 12:24 WIB
Rahasia Video dan Foto Smartphone Stabil EIS vs OIS, Mana yang Terbaik.
Rahasia Video dan Foto Smartphone Stabil EIS vs OIS, Mana yang Terbaik. /Freepik

ANAMBASTODAY - Di era digital ini, smartphone telah menjadi alat utama untuk mengabadikan momen penting. Foto dan video menjadi media untuk berbagi cerita dan kenangan dengan orang lain. Namun, seringkali hasil foto dan video yang diambil dengan smartphone menjadi buram atau tidak stabil karena guncangan tangan.

Untungnya, teknologi terus berkembang untuk membantu mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan stabilizer kamera smartphone. Ada dua jenis stabilizer kamera smartphone yang umum digunakan: Electronic Image Stabilization (EIS) dan Optical Image Stabilization (OIS). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan penting untuk memahami perbedaannya sebelum memilih yang tepat untuk kebutuhan Anda.

Apa itu EIS dan OIS?

EIS (Electronic Image Stabilization): Teknologi ini menggunakan software untuk menstabilkan gambar yang direkam oleh kamera smartphone. EIS bekerja dengan menganalisis setiap frame video dan mendeteksi gerakan yang tidak diinginkan. Software kemudian akan menggeser gambar secara digital untuk mengimbangi gerakan tersebut, menghasilkan video yang lebih stabil.

OIS (Optical Image Stabilization): Teknologi ini menggunakan komponen hardware di dalam kamera smartphone untuk menstabilkan gambar. OIS bekerja dengan menggerakkan lensa kamera secara fisik untuk melawan gerakan yang tidak diinginkan. Hal ini menghasilkan gambar yang lebih stabil tanpa perlu pemrosesan digital.

Bagaimana EIS dan OIS Bekerja?

EIS: EIS bekerja dengan menganalisis setiap frame video dan mendeteksi gerakan yang tidak diinginkan. Software kemudian akan menggeser gambar secara digital untuk mengimbangi gerakan tersebut.

Proses ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:

  • Penurunan kualitas gambar: Karena software harus menggeser gambar, detail gambar bisa hilang.
  • Efek cropping: Untuk menstabilkan gambar, software mungkin perlu memotong bagian tepi gambar.
  • Kurang efektif dalam kondisi cahaya rendah: Dalam kondisi cahaya rendah, software mungkin kesulitan mendeteksi gerakan dengan akurat.

OIS: OIS bekerja dengan menggerakkan lensa kamera secara fisik untuk melawan gerakan yang tidak diinginkan.

Karena tidak ada pemrosesan digital yang terlibat, OIS tidak memiliki efek samping seperti EIS. OIS menghasilkan gambar yang lebih stabil dan bebas blur, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.

Bagaimana Memilih Stabilizer yang Tepat untuk Kebutuhan Anda?

Pilihan stabilizer yang tepat untuk Anda tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda.

Baca Juga: Bye Foto Blur! 7 HP Android 2-3 Jutaan dengan Kamera OIS Termurah 2024 untuk Fotografi Impian

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah