Eiichiro Oda Jalani Operasi Mata, Produksi One Piece Dihentikan Sebulan

- 9 Juni 2023, 11:04 WIB
Eiichiro Oda sang penulis One Piece didiagnosis menderita penyakit astigmatisme dan akan menjalani operasi mata -f/istimewa
Eiichiro Oda sang penulis One Piece didiagnosis menderita penyakit astigmatisme dan akan menjalani operasi mata -f/istimewa /

ANAMBASTODAY – Pecinta Manga One Piece harus bersabar. Pasalnya One Piece akan berhenti produksi selama kurang lebih satu bulan setelah merilis chapter 1086. Eiichiro Oda sang penulis didiagnosis menderita penyakit astigmatisme dan akan menjalani operasi mata.

 Baca Juga: Jadwal Tayang, Karakter dan Sinopsis Transformers: Rise of the Beast

Informasi tersebut disampaikan di kanal resmi One Piece.

"Saya tahu kita sedang bersenang-senang dengan Saga terakhir One Piece saat ini, tapi saya ingin meluangkan waktu untuk menjalani operasi untuk mataku," tulis Oda di akun resmi @Eiichiro_Staff.

 

“Astigmatisme saya sangat buruk sehingga saya belakangan sampai berpikir, Akhir-akhir ini ada banyak orang yang kembar, ya? Segalanya terlihat buram dan itu mulai menimbulkan masalah dengan pekerjaan," jelasnya.

 

Apa itu penyakit astigmatisme?

Dilansir dari Alodokter pada Jumat 9 Juni 2023. Astigmatisme adalah gangguan penglihatan akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Kondisi ini menyebabkan pandangan kabur atau menyimpang, baik dalam jarak dekat maupun jauh.

 

 

Astigmatisme dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya astigmatisme, yaitu:

Rabun jauh atau rabun dekat yang sudah parah

Riwayat astigmatisme atau gangguan mata lain, seperti penonjolan kornea secara abnormal (keratoconus)

Riwayat cedera mata atau operasi mata, seperti operasi katarak

Bekas luka pada kornea akibat infeksi atau cedera

 

Gejala Astigmatisme

Pada beberapa kasus, astigmatisme tidak menimbulkan gejala sama sekali. Bila muncul, gejala yang dialami penderita dapat berbeda-beda, meliputi:

 

Benda terlihat berubah bentuk, misalnya garis lurus menjadi terlihat miring atau huruf “C” terlihat seperti “O”

Pandangan yang kabur (samar) atau tidak fokus, baik pada jarak dekat maupun jauh

Sulit melihat pada malam hari

Mata mudah lelah dan terasa tidak nyaman

Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu

Sakit kepala

 

Diagnosis Astigmatisme

Untuk mendiagnosis astigmatisme dan menentukan ukurannya, dokter mata perlu melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh dan tes mata silinder, meliputi:

Tes ketajaman penglihatan atau uji refraksi mata

Keratometry

Topografi kornea

 

Pengobatan Astigmatisme

Penanganan astigmatisme tergantung pada ukuran silinder pasien. Pada astigmatisme ringan yang tidak menimbulkan gangguan penglihatan, tindakan medis mungkin tidak diperlukan.

 

Pada pasien dengan ukuran silinder di atas 1,5, biasanya disarankan menggunakan kacamata atau lensa kontak.

 

Metode pengobatan lain yaitu tindakan bedah dapat menjadi pilihan. Beberapa teknik bedah yang dapat dilakukan untuk menangani astigmatisme adalah:

Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK)

Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)

Photorefractive keratectomy (PRK)

Small-incision lenticule extraction (SMILE)

 

 

Komplikasi Astigmatisme

Astigmatisme yang terjadi hanya pada satu mata sejak lahir dapat memicu ambliopia atau yang biasa disebut dengan mata malas. Kondisi ini terjadi karena otak terbiasa mengabaikan sinyal yang dikirim oleh mata tersebut.

 

Komplikasi lain yang bisa terjadi akibat astigmatisme adalah keratoconus, yaitu kondisi ketika kornea menipis dan menonjol seperti kerucut. Keratoconus dapat menyebabkan penglihatan kabur, bahkan bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak ditangani.

 

Pencegahan Astigmatisme

Pemeriksaan mata perlu dilakukan pada bayi baru lahir, dan dilanjutkan ketika anak masuk sekolah. Jadwal yang disarankan oleh dokter adalah:

 

Usia hingga 65 tahun: 2 tahun sekali

Usia 65 tahun ke atas: 1 tahun sekali.

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x