Terminal Peti Kemas Batu Ampar Batam Gunakan STS Crane, Biaya Logistik Turun 50 Persen

- 24 Desember 2023, 11:00 WIB
Terminal Peti Kemas Batu Ampar Gunakan STS Crane, Biaya Logistik Turun 50 Persen. -f/istimewa
Terminal Peti Kemas Batu Ampar Gunakan STS Crane, Biaya Logistik Turun 50 Persen. -f/istimewa /

ANAMBASTODAY - Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar kini menggunakan crane modern, Ship to Shore (STS) crane, untuk kegiatan bongkar muat kontainer. Hal ini membuat waktu sandar kapal di pelabuhan menjadi lebih singkat dan efisien.

Dari yang sebelumnya membutuhkan waktu 48 hingga 52 jam untuk membongkar 100-600 box kontainer, kini hanya menjadi 9 hingga 22 jam. Tidak sampai satu hari.

Keputusan untuk menggunakan STS crane ini diambil oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pada April 2023 lalu. STS crane ini menggantikan crane manual yang konvensional, yang masih harus ada orang yang naik ke kontainer untuk memasang tali di empat sudutnya.

“Teknologi saat ini sudah cukup canggih. Kita pesan crane ini tidak lain karena ingin memenuhi kebutuhan Kota Batam dengan teknologi terkini. Kota Batam tidak boleh ketinggalan dari negara lain,” tegas Muhammad Rudi.

Dengan menggunakan STS crane, biaya logistik di TPK Batu Ampar dapat turun hingga 50 persen. Sebab, setiap menit, atau bahkan detik dalam aktivitas kemaritiman, apalagi jika sudah waktunya membongkar atau memuat barang, ibarat argo di mobil taksi. Semakin lama, tentunya biaya yang dikeluarkan akan semakin membengkak.

Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar mengatakan, sejak dioperasikan pada awal September hingga akhir September 2023, STS crane telah dapat mengakomodir 15 persen dari total volume kegiatan bongkar muat yang ada di TPK Batu Ampar.

Ia optimis pemanfaatan STS crane untuk kegiatan bongkar muat di Terminal Umum Batu Ampar dapat terus meningkat seiring dengan efektivitas layanan yang diberikan.

“Kita terus mengevaluasi pengoperasian STS crane di Terminal Umum Batu Ampar,” katanya.

Dendi menegaskan, Batam harus mengambil potensi international transhipment port yang saat ini masih didominasi oleh pelabuhan di Singapura, Busan, Tanjung Pelepas, dan Port Klang.

Ketiga pelabuhan tersebut memiliki kesamaan dengan Batam, yakni sama-sama berada di jalur tersibuk di dunia, Selat Malaka yang dilintasi 90.000 kapal per tahunnya.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah