Anies Baswedan Gandeng Cak Imin: Perubahan Dramatis dalam Dinamika Politik

- 2 September 2023, 09:44 WIB
Anies-Cak Imin
Anies-Cak Imin /Istimewa/

ANAMBASTODAY - Dalam perhelatan politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, terjadi perubahan mengejutkan dalam peta calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan. Kabar ini memunculkan spekulasi yang tajam, mengingat Anies sebelumnya erat dikaitkan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, berita terbaru mengindikasikan Anies akan menggandeng Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

 Baca Juga: BRI Liga 1: Link Live Streaming Bhayangkara FC vs Arema FC

Keputusan ini menjadi lebih mengejutkan karena PKB sebelumnya terlibat dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto. Perubahan ini secara tiba-tiba muncul dalam proses finalisasi kerja bersama partai politik koalisi Anies, menjadikan penentuan Cak Imin sebagai cawapres tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa pengusungan Cak Imin sebagai cawapres merupakan inisiatif dari Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang terjadi tanpa persetujuan dari Partai Demokrat dan PKS.

Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang keputusan ini, penting untuk memahami elektabilitas Cak Imin dan kekuatan PKB. Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Cak Imin berada pada kisaran 2,1%, yang masih berada di bawah figur seperti Erick Thohir, AHY, dan Ridwan Kamil.

Sementara PKB, partai yang akan mendukung Cak Imin dalam pemilihan umum mendatang, memiliki rata-rata perolehan suara sekitar 9,05% berdasarkan rekapitulasi hasil pemilu tahun 1999-2019. Suara terbanyak dicapai pada pemilu 2019 dengan 13,57 juta suara atau 9,69%, sedangkan terendah pada pemilu 2009 dengan 5,15 juta suara atau 4,94%.

Namun, penting untuk diingat bahwa kekuatan suara partai belum tentu mencerminkan dukungan pemilih terhadap kandidat pribadi, sehingga suara yang diperoleh Cak Imin mungkin lebih besar atau lebih kecil dari perolehan suara partainya jika ia maju sebagai cawapres pada Pilpres mendatang.

Perubahan dramatis ini dalam dinamika politik Indonesia akan terus menjadi sorotan publik hingga penetapan resmi calon presiden dan cawapres pada Pilpres 2024. Dengan demikian, pemilihan presiden akan menjadi ajang politik yang semakin menarik untuk diikuti.***

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x