Pertemuan Prabowo dan Yenny Wahid: Manuver Politik dan Upaya Menghimpun Dukungan NU di Tingkat Akar Rumput

- 9 September 2023, 05:30 WIB
Pertemuan Prabowo Subianto dan Yenny Wahid disebut sebagai agenda silahturahmi dan pembahasan situasi politik saat ini. -f/istimewa/ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA
Pertemuan Prabowo Subianto dan Yenny Wahid disebut sebagai agenda silahturahmi dan pembahasan situasi politik saat ini. -f/istimewa/ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA /

ANAMBASTODAY - Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Yenny Wahid baru-baru ini telah menjadi sorotan dalam dunia politik Indonesia. Meskipun masih dalam tahap spekulasi, pertemuan ini memiliki potensi signifikan dalam mengubah dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam pertemuan tersebut, manuver politik yang terlibat, dan upaya menghimpun dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat akar rumput.

 

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Yenny Wahid dapat dianggap sebagai salah satu langkah "ikhtiar" dari kubu Prabowo untuk menghimpun dukungan warga NU agar memilih Prabowo sebagai calon presiden. Meskipun Yenny Wahid tidak memiliki latar belakang partai politik, dia memiliki pengaruh sebagai putri almarhum Gus Dur, tokoh penting dalam NU.

Para pengamat politik telah menyoroti pertemuan ini karena terjadi setelah Partai Keadilan Bangsa (PKB) dan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, meninggalkan koalisi Prabowo dan bergabung dengan koalisi pendukung Anies Baswedan. Ini bisa menjadi langkah yang strategis untuk menambah dukungan moral dan politik bagi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Sejauh ini, tidak ada motif lain yang jelas dalam pertemuan ini selain upaya menghimpun dukungan dari warga NU. Pimpinan Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, tidak melihat bahwa Yenny Wahid akan dijadikan bakal cawapres oleh Prabowo, terutama karena elektabilitas Yenny terbilang rendah.

Di sisi lain, PKB, partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar, tidak merasa terancam dengan pertemuan ini. Mereka berpendapat bahwa apa pun strategi yang dilakukan oleh Prabowo, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa meyakinkan publik dan rakyat bahwa mereka adalah representasi yang baik.

Pengamat politik dan analis telah menyatakan bahwa Prabowo Subianto membutuhkan dukungan besar dari warga NU jika ingin terpilih sebagai presiden. Jawa Timur, yang dianggap sebagai kantung suara NU, merupakan wilayah di mana Prabowo kalah pada pemilihan presiden sebelumnya.

NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia, dan mendapatkan dukungan dari NU bisa menjadi faktor penentu dalam suksesnya seorang kandidat presiden. Oleh karena itu, Prabowo mencoba menjalin hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh NU, termasuk Yenny Wahid.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah