Mengungkap Kisah Perundungan Nabi Yusuf AS dalam Al-Quran: Sebuah Pelajaran Berharga

- 11 Maret 2024, 11:36 WIB
Perundungan
Perundungan /Pixabay/StockSnap/

ANAMBASTODAY - Perundungan atau 'bullying' merupakan perilaku agresif yang seringkali dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah. Fenomena ini bukan hanya terjadi di era modern, tetapi juga telah tercatat dalam sejarah, salah satunya dalam kisah Nabi Yusuf AS yang terdapat dalam Al-Qur'an.

Nabi Yusuf AS, putra dari Nabi Ya'qub AS, mengalami perundungan dari saudara-saudaranya karena kecemburuan sosial. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai pelajaran bagi umat manusia. Nabi Yusuf memiliki sebelas saudara, di mana satu adalah saudara kandung dan sepuluh lainnya adalah saudara tiri. Perundungan yang dialami Nabi Yusuf bermula dari kecemburuan saudara-saudaranya karena Nabi Ya'qub AS memiliki kasih sayang yang lebih besar kepada Nabi Yusuf dan adiknya, Bunyamin, terutama setelah ibu mereka, Rahel, meninggal dunia.

 

Kisah ini semakin kompleks ketika Nabi Yusuf AS bermimpi melihat bulan, matahari, dan sebelas bintang sujud kepadanya, yang ditafsirkan sebagai keluarganya yang akan menghormatinya di masa depan. Mimpi ini meningkatkan rasa cemburu saudara-saudaranya dan memicu perundungan lebih lanjut.

Dalam Al-Qur'an, surat Yusuf ayat 5, Allah SWT berfirman:
Yang artinya, "Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku' (QS Yusuf: 5)."

Nabi Ya'qub AS meminta Nabi Yusuf untuk tidak menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudaranya, khawatir akan memicu kecemburuan dan tipu daya. Namun, ketika saudara-saudaranya mengetahui mimpi tersebut, mereka merencanakan untuk memisahkan Nabi Yusuf dari Nabi Ya'qub AS.

Al-Qur'an surat Yusuf ayat 8-10 mengisahkan:
Mereka berdiskusi tentang cara menyingkirkan Nabi Yusuf, dengan beberapa mengusulkan pembunuhan dan yang lainnya mengusulkan untuk membuangnya ke dalam sumur agar dijual sebagai budak.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah