Pembakaran Al Quran Terjadi Lagi, Kali ini Dibakar Depan Kedutaan Besar Indonesia di Kopenhagen

- 16 Agustus 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi aksi protes atas insiden pembakaran Al Quran.
Ilustrasi aksi protes atas insiden pembakaran Al Quran. /Reuters/Thaier Al Sudani/

ANAMBAS TODAY - Kelompok sayap kanan yang dikenal sebagai Danske Patrioter "Patriot Denmark" melakukan pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Pakistan, Indonesia, Aljazair, Maroko dan mengunggah video ke media sosial pada Jumat, 12 Agustus 2023.
Reaksi Pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam keras aksi pembakaran kitab suci umat Muslim tersebut.

"Indonesia mengecam sangat keras aksi pembakaran kitab suci Al-Quran," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin, 14 Agustus 2023.

"Setiap kali terjadi pembakaran, kita mengirimkan nota diplomatik yang sangat keras, protes kita pada Kementerian Luar Negeri atau Duta Besar-nya, perwakilan yang di Indonesia juga dipanggil," tambahnya.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri menegaskan bahwa pembakaran kitab suci Al-Qur'an tidak boleh disamakan dengan kebebasan berekspresi.

Tindakan pembakaran kitab suci Al-Qur'an bukan hanya menimbulkan dampak lokal, tetapi juga menciptakan luka bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bahwa tindakan semacam ini adalah kontraproduktif dan bertentangan dengan semangat untuk membangun dialog antaragama yang harmonis.

"Hal ini melukai Muslim di dunia dan ini dapat menyebarkan kebencian, aksi provokasi ini menebarkan kebencian dan sangat berbeda dengan keinginan kita untuk terus berada di arah dialog antar agama," ujar Menlu.

Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, memahami pentingnya menghormati dan memahami keyakinan agama. Sikap tegas pemerintah Indonesia dalam mengutuk pembakaran kitab suci Al-Qur'an menunjukkan komitmennya untuk menjaga kerukunan antaragama dan menghindari penyebaran kebencian serta konflik agama.

Tanggapan Wakil Ketua MPR RI

Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI, mengutuk keras tindakan pembakaran Al Quran yang terjadi di Swedia dan Denmark. Tindakan ini mengundang perhatian dunia dan berpotensi merusak hubungan diplomatik antara Denmark dan negara-negara Muslim.
Dalam keterangannya, Hidayat Nur Wahid menyebutkan bahwa tindakan intoleran radikal oleh kelompok sayap kanan yang melakukan penistaan terhadap agama Islam dengan membakar Al Quran semakin marak di negara-negara Skandinavia, termasuk Denmark dan Swedia.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah