Skandal Uji Keselamatan Daihatsu Tangguhkan Produksi Mobil Mini Copen di Jepang

- 27 Desember 2023, 08:55 WIB
Skandal Uji Keselamatan Daihatsu Tangguhkan Produksi Mobil Mini Copen di Jepang. -f/istimewa
Skandal Uji Keselamatan Daihatsu Tangguhkan Produksi Mobil Mini Copen di Jepang. -f/istimewa /

ANAMBASTODAY - Daihatsu Motor Co., produsen mobil Jepang yang merupakan anak perusahaan Toyota Motor Corp., mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan semua produksi di dalam negeri pada Selasa, 27 Desember 2023. Keputusan ini berdampak pada lebih dari 8.000 pemasok dan perusahaan induknya, Toyota Motor Corp.

Salah satu model mobil yang terkena dampak dari skandal uji keselamatan adalah mini Copen, sebuah mobil kecil yang populer di Jepang. Daihatsu mengatakan bahwa sebanyak 64 model ditemukan terkena pemalsuan uji keselamatan, bertambah enam model dari yang ditemukan pada musim semi.

Perusahaan itu memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman di dalam dan di luar Jepang. Namun, pengiriman dilakukan lagi ke Indonesia dan Malaysia setelah pemerintah di kedua negara itu menyetujui kelanjutan penjualannya.

Skandal uji keselamatan ini menimbulkan kekhawatiran karyawan Daihatsu, terutama di pabrik Osaka yang merupakan pabrik terakhir yang berhenti beroperasi. Perusahaan itu telah bersepakat dengan serikat pekerja untuk membayar sebagian gaji karyawan selama produksi dihentikan.

"Belum ada penjelasan apakah perusahaan akan melanjutkan produksi. Saya khawatir," kata seorang karyawan laki-laki berusia 36 tahun di pabrik Daihatsu Osaka.

Pada Senin, 25 Desember 2023, Daihatsu mengatakan bahwa mereka masih belum memutuskan apakah akan melanjutkan produksi atau tidak. Mereka juga belum memberikan informasi tentang rencana mereka untuk masa depan.

Daihatsu adalah salah satu produsen mobil terbesar di Jepang dengan kapasitas produksi mencapai 4.000 mobil kecil setiap hari. Mereka juga merupakan salah satu mitra utama Toyota dalam hal pembuatan mobil mini seperti Copen.

Toyota sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait skandal uji keselamatan ini. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa Toyota sedang melakukan evaluasi internal untuk mengetahui dampak dari skandal tersebut terhadap reputasi dan kinerja perusahaan.

Skandal uji keselamatan ini juga menjadi isu besar bagi industri otomotif global, terutama bagi produsen mobil mini yang memiliki pasar potensial besar seperti China dan India. Beberapa produsen lain seperti Honda, Suzuki, dan Nissan juga telah mengalami masalah serupa dengan skandal tersebut.

Untuk mencegah skandal seperti ini terulang lagi, beberapa ahli menyarankan agar produsen mobil harus meningkatkan standar kualitas produk mereka dan melakukan pengujian lebih ketat sebelum memasarkan produk mereka ke pasar global. Selain itu, mereka juga harus bekerja sama dengan regulator dan otoritas setempat untuk memastikan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan keselamatan yang berlaku.***

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar

Sumber: Kyodo-OANA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x