Ratusan Ribu Orang jadi Korban Human Trafficking di Asia Tenggara

- 30 Agustus 2023, 12:56 WIB
Illustration of human trafficking. Indonesia takes action to evacuate 20 citizens trapped in human trafficking in Myanmar.
Illustration of human trafficking. Indonesia takes action to evacuate 20 citizens trapped in human trafficking in Myanmar. /Pixabay/lamuk_lamuk/


ANAMBASTODAY - Sebuah laporan yang dikeluarkan Kantor Hak Asasi Manusia PBB hari ini menunjukkan bahwa ratusan ribu orang di Asia Tenggara dipaksa oleh geng kriminal terorganisir untuk melakukan kejahatan online, mulai dari penipuan investasi percintaan dan penipuan crypto hingga perjudian ilegal.

Korban menghadapi berbagai pelanggaran serius, termasuk ancaman terhadap keselamatan dan keamanan mereka, dan banyak yang telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat, penahanan sewenang-wenang, kekerasan seksual, kerja paksa, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya, kata laporan itu.

 Baca Juga: Lingkaran Setan Judi Online dan Pinjol Ilegal, Menkominfo: Kita Harus Sama-Sama Memerangi

“Orang-orang yang dipaksa bekerja di operasi penipuan ini menanggung perlakuan yang tidak manusiawi saat dipaksa melakukan kejahatan. Mereka adalah korban. Mereka bukan penjahat,” kata Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk.

“Dalam terus menyerukan keadilan bagi mereka yang telah dicurangi melalui kejahatan online, kita tidak boleh lupa bahwa fenomena kompleks ini memiliki dua set korban.”

 Baca Juga: Dua YouTuber Asal Sukabumi Akui Dikendalikan Bandar Judi Online dari Thailand

Laporan tersebut mengatakan bahwa besarnya penipuan online di Asia Tenggara sulit diestimasikan karena sifatnya yang rahasia dan kesenjangan dalam respons resmi. Sumber yang kredibel menunjukkan bahwa setidaknya 120.000 orang di Myanmar mungkin berada dalam situasi di mana mereka dipaksa melakukan penipuan online, dengan perkiraan di Kamboja serupa di sekitar 100.000. Negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Laos, Filipina, dan Thailand, juga telah diidentifikasi sebagai negara tujuan utama atau transit di mana setidaknya puluhan ribu orang telah terlibat.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar

Sumber: unhcr.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah