Peta Kekuatan Capres Cawapres 2024: Siapa Unggul di Parlemen

15 November 2023, 00:42 WIB
Peta Kekuatan Capres Cawapres 2024: Siapa Unggul di Parlemen. -f/istimewa /

ANAMBASTODAY - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi ajang perebutan kekuasaan antara tiga pasangan calon, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Ketiga pasangan ini diusung oleh koalisi partai politik yang berbeda-beda, dengan modal suara dan kursi di DPR RI yang juga bervariasi.

Untuk dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden, partai politik atau gabungan partai politik harus memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Artinya, pada Pilpres 2024 nanti, perhitungan suara dan kursi partai untuk pemenuhan syarat presidential threshold akan didasarkan pada perolehan suara dan kursi partai di Pemilu DPR RI 2019.

 

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, ada sembilan partai politik yang berhasil lolos ke parlemen, yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP. Sementara itu, tujuh partai politik lainnya, yaitu Berkarya, PSI, Perindo, Hanura, PBB, Garuda, dan PKPI, gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Dari sembilan partai politik yang lolos ke parlemen, tiga di antaranya memutuskan untuk mengusung calon presiden sendiri, yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, dan PKB. Sementara itu, enam partai politik lainnya bergabung ke dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PBB, dan PSI. Selain itu, ada juga dua partai politik yang tidak lolos ke parlemen, yaitu Perindo dan Hanura, yang ikut mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berikut adalah peta kekuatan capres cawapres berdasarkan jumlah kursi dan suara partai politik pendukungnya di DPR RI:

1. Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.-f/istimewa
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang terdiri dari tiga partai politik, yaitu Nasdem, PKB, dan PKS. Koalisi ini merupakan koalisi ketiga terbesar dari segi jumlah kursi dan suara di DPR RI.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, koalisi Anies-Cak Imin mengantongi total 166 kursi di DPR RI, atau sekitar 28,87 persen dari jumlah kursi DPR RI. Jumlah kursi ini juga lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal 20 persen atau 115 kursi untuk mengusung capres cawapres.

Selain itu, koalisi Anies-Cak Imin juga memperoleh total 37.725.552 suara sah, atau sekitar 26,95 persen dari jumlah suara sah nasional. Jumlah suara ini juga lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal 25 persen atau 34.992.702 suara untuk mengusung capres cawapres.

Berikut adalah rincian jumlah kursi dan suara partai politik pendukung Anies-Cak Imin di DPR RI:

  • Nasdem: 59 kursi, 12.661.792 suara (9,05 persen)
  • PKB: 58 kursi, 13.570.097 suara (9,69 persen)
  • PKS: 49 kursi, 11.493.663 suara (8,21 persen)

2. Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. -f/istimewa
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diusung oleh Koalisi Indonesia Maju, yang terdiri dari enam partai politik, yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PBB, dan PSI. Koalisi ini merupakan koalisi terbesar dari segi jumlah kursi dan suara di DPR RI.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, koalisi Prabowo-Gibran mengantongi total 261 kursi di DPR RI, atau sekitar 45,53 persen dari jumlah kursi DPR RI yang berjumlah 575 kursi. Jumlah kursi ini jauh lebih banyak dari syarat minimal 20 persen atau 115 kursi untuk mengusung capres cawapres.

Selain itu, koalisi Prabowo-Gibran juga memperoleh total 73.171.057 suara sah, atau sekitar 52,26 persen dari jumlah suara sah nasional yang berjumlah 139.970.810 suara. Jumlah suara ini juga jauh lebih banyak dari syarat minimal 25 persen atau 34.992.702 suara untuk mengusung capres cawapres.

Berikut adalah rincian jumlah kursi dan suara partai politik pendukung Prabowo-Gibran di DPR RI:

  • Golkar: 85 kursi, 17.229.789 suara (12,31 persen)
  • Gerindra: 78 kursi, 17.596.839 suara (12,57 persen)
  • Demokrat: 54 kursi, 10.876.057 suara (7,77 persen)
  • PAN: 44 kursi, 9.572.623 suara (6,84 persen)
  • PBB: 0 kursi, 2.902.495 suara (2,09 persen)
  • PSI: 0 kursi, 2.007.254 suara (1,43 persen)

3. Ganjar Pranowo - Mahfud MD

Ganjar Pranowo - Mahfud MD. -f/istimewa
Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diusung oleh PDI Perjuangan, yang merupakan partai politik pemenang Pemilu 2019. Selain itu, Ganjar-Mahfud juga didukung oleh PPP, Perindo, dan Hanura. Koalisi ini merupakan koalisi kedua terbesar dari segi jumlah kursi dan suara di DPR RI.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, koalisi Ganjar-Mahfud mengantongi total 147 kursi di DPR RI, atau sekitar 25,57 persen dari jumlah kursi DPR RI. Jumlah kursi ini lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal 20 persen atau 115 kursi untuk mengusung capres cawapres.

Selain itu, koalisi Ganjar-Mahfud juga memperoleh total 33.377.108 suara sah, atau sekitar 23,85 persen dari jumlah suara sah nasional. Jumlah suara ini hampir mencapai syarat minimal 25 persen atau 34.992.702 suara untuk mengusung capres cawapres.

Berikut adalah rincian jumlah kursi dan suara partai politik pendukung Ganjar-Mahfud di DPR RI:

  • PDI Perjuangan: 128 kursi, 27.053.961 suara (19,33 persen)
  • PPP: 19 kursi, 6.323.147 suara (4,52 persen)
  • Perindo: 0 kursi, 2.897.335 suara (2,07 persen)
  • Hanura: 0 kursi, 1.026.665 suara (0,73 persen)

Dari peta kekuatan capres cawapres berdasarkan jumlah kursi dan suara partai politik pendukungnya di DPR RI, dapat disimpulkan bahwa:

  • Koalisi Prabowo-Gibran merupakan koalisi terbesar dan terkuat, dengan total 261 kursi dan 73.171.057 suara sah.
  • Koalisi Anies-Cak Imin merupakan koalisi kedua terbesar dan terkuat, dengan total 166 kursi dan 37.725.552 suara sah.
  • Koalisi Ganjar-Mahfud merupakan koalisi ketiga terbesar dan terkuat, dengan total 147 kursi dan 33.377.108 suara sah.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa koalisi Prabowo-Gibran memiliki keunggulan dalam hal dukungan parlemen, yang dapat mempengaruhi proses legislasi dan pengawasan pemerintahan. Namun, koalisi Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin juga tidak bisa dianggap remeh, karena mereka juga memiliki basis suara dan kursi yang cukup besar dan solid.

Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil Pilpres 2024, seperti elektabilitas capres cawapres, isu-isu strategis, program-program visi-misi, kinerja pemerintahan saat ini, dan dinamika politik di lapangan, juga harus diperhatikan oleh masing-masing pasangan calon dan partai politik pendukungnya.

Itulah artikel yang saya buat tentang peta kekuatan capres cawapres berdasarkan jumlah kursi dan suara partai politik pendukungnya di DPR RI. Semoga bermanfaat dan informatif.***

Editor: Ade Irwan Munawar

Tags

Terkini

Terpopuler