Nyamuk Wolbachia Inovasi Baru untuk Menanggulangi DBD di Bandung

24 November 2023, 08:03 WIB
Ilustrasi Nyamuk Wolbachia. -f/istimewa /Anambas Today /

ANAMBASTODAY - DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan. Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat berakibat fatal, bahkan kematian.

 

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, pada tahun 2023, terdapat lebih dari 1.000 kasus DBD di kota ini, yang merupakan angka tertinggi se-Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Bandung masih perlu ditingkatkan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung adalah dengan mengimplementasikan inovasi baru berupa nyamuk Wolbachia. Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia, yaitu bakteri alami yang dapat ditemukan di sekitar 50 persen jenis serangga, termasuk nyamuk.

Bakteri Wolbachia memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Dengan demikian, nyamuk Wolbachia tidak dapat menularkan virus dengue kepada manusia. Selain itu, nyamuk Wolbachia juga dapat mengurangi kemampuan nyamuk lain dalam menularkan penyakit seperti Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Nyamuk Wolbachia merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP), sebuah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat. WMP bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Tahija untuk mengembangkan metode nyamuk Wolbachia di Indonesia.

Metode nyamuk Wolbachia sudah terbukti efektif dalam menurunkan angka kasus DBD di beberapa negara, seperti Australia, Vietnam, Brazil, dan Kolombia. Di Indonesia, metode ini sudah diterapkan di Yogyakarta sejak tahun 2017 dan berhasil menurunkan angka kasus DBD hingga 77 persen.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 Tahun 2022, Kota Bandung menjadi salah satu dari lima kota yang dipilih sebagai pilot project untuk implementasi metode nyamuk Wolbachia. Kota-kota lainnya adalah Semarang, Jakarta Barat, Kupang, dan Bontang.

Untuk mengimplementasikan metode nyamuk Wolbachia, Dinas Kesehatan Kota Bandung telah mengembangkan peternakan nyamuk Wolbachia di sejumlah kelurahan di Kecamatan Ujungberung. Nyamuk Wolbachia yang dihasilkan dari peternakan ini kemudian akan disebar di lingkungan masyarakat.

 

Nyamuk Wolbachia yang disebar akan kawin dan berkembang biak dengan nyamuk lain, sehingga menghasilkan keturunan nyamuk Wolbachia. Dengan demikian, populasi nyamuk Wolbachia akan meningkat dan populasi nyamuk penular virus dengue akan menurun.

Nyamuk Wolbachia adalah inovasi yang aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Bakteri Wolbachia tidak dapat menular ke manusia atau hewan, dan tidak memiliki efek samping yang merugikan. Nyamuk Wolbachia juga tidak mengubah perilaku nyamuk, seperti frekuensi menggigit, waktu aktif, atau tempat berkembang biak.

Untuk mendukung keberhasilan metode nyamuk Wolbachia, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dan positif. Masyarakat dapat membantu menyediakan tempat-tempat yang cocok untuk penyebaran nyamuk Wolbachia, seperti pot bunga, ember, atau bak mandi.

Masyarakat juga dapat memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga, tetangga, dan teman-teman tentang manfaat dan keamanan nyamuk Wolbachia. Masyarakat dapat menghubungi Dinas Kesehatan Kota Bandung jika memiliki pertanyaan atau saran terkait dengan metode nyamuk Wolbachia.

 

Dengan adanya nyamuk Wolbachia, diharapkan angka kasus DBD di Kota Bandung dapat menurun secara signifikan. Namun, hal ini tidak berarti bahwa masyarakat dapat mengabaikan upaya pencegahan DBD yang lain, seperti 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat penampungan air, serta menggunakan obat nyamuk, kelambu, dan pakaian panjang.

Mari bersama-sama kita dukung inovasi nyamuk Wolbachia untuk menciptakan Kota Bandung yang sehat dan bebas dari DBD.***

Editor: Ade Irwan Munawar

Tags

Terkini

Terpopuler