Diduga Rencana Penjajah Israel untuk Membangun Terusan Alternatif Suez dan Menghapus Palestina dari Peta

- 15 November 2023, 00:25 WIB
Foto Satelit Penampakan Terusan Suez yang Macet
Foto Satelit Penampakan Terusan Suez yang Macet /reuters

Apa Itu Terusan Alternatif Suez?

Terusan alternatif Suez adalah proyek yang diusulkan oleh Israel untuk membangun terusan baru yang akan menghubungkan Teluk Aqaba di Laut Merah dengan Laut Tengah, melewati wilayah Palestina. Terusan ini akan dinamai sesuai dengan perdana menteri pertama Israel, yaitu Terusan Ben Gurion.

Terusan ini akan memiliki panjang sekitar 292,9 km, atau hampir sepertiga lebih panjang dari Terusan Suez yang ada, yang memiliki panjang 193,3 km. Terusan ini juga akan memiliki biaya yang sangat besar, antara $16 hingga $55 miliar. Terusan ini akan memberikan Israel akses langsung ke Samudra Hindia dan Asia, tanpa harus bergantung pada Mesir atau negara Arab lainnya. Terusan ini juga akan memberikan Israel keuntungan ekonomi dan strategis yang besar, serta meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu.

Terusan ini akan bersaing dengan Terusan Suez yang dimiliki oleh Mesir, yang merupakan salah satu rute perdagangan dan transportasi terpenting di dunia. Terusan Suez menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah, menuju dan dari Samudra Hindia dan menghubungkan Eropa dan Asia. Terusan Suez menghasilkan sekitar $9,4 miliar per tahun untuk Mesir, yang menikmati pendapatan rekor tahun ini. Sekitar 10 persen dari kapal kargo dunia dan 12 persen dari perdagangan dunia melalui terusan ini.

 

Bagaimana Sejarah dan Latar Belakang Proyek Ini?

Proyek terusan alternatif Suez ini memiliki sejarah dan latar belakang yang panjang dan rumit, yang berkaitan dengan konflik dan krisis di Timur Tengah. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui:

- Proyek ini pertama kali diusulkan pada tahun 1960-an oleh seorang insinyur Israel bernama Alexander Schwartz, yang mengajukan ide ini kepada pemerintah Israel sebagai cara untuk meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan pertahanan Israel. Ia juga berpendapat bahwa terusan ini akan membantu mengatasi masalah kekurangan air di Israel dengan memanfaatkan air laut yang dialirkan melalui terusan.

- Proyek ini tidak mendapat dukungan yang cukup dari pemerintah Israel saat itu, yang menganggapnya terlalu mahal, berisiko, dan tidak realistis. Proyek ini juga mendapat tentangan dari negara-negara Arab, terutama Mesir, yang khawatir bahwa terusan ini akan mengancam pendapatannya dari Terusan Suez.

- Proyek ini kemudian dilupakan selama beberapa dekade, sampai muncul kembali di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, yang menjadi perdana menteri Israel untuk keempat kalinya pada tahun 2023. Netanyahu adalah seorang nasionalis garis keras yang ingin memperluas wilayah dan pengaruh Israel di Timur Tengah. Ia juga menghadapi tekanan politik dan publik karena kegagalannya mengantisipasi dan menghentikan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ratusan warga Israel.

- Netanyahu melihat proyek terusan ini sebagai peluang untuk membalikkan situasi dan memenangkan kembali dukungan rakyatnya. Ia juga melihat proyek ini sebagai cara untuk menghapus keberadaan Palestina dari peta, dengan mengusir atau membunuh jutaan warga Palestina yang hidup di Gaza dan Tepi Barat.

Halaman:

Editor: Ade Irwan Munawar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah