Network
ANAMBASTODAY - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa, bersama Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, untuk meninjau kemajuan proyek revitalisasi pulau bersejarah tersebut.
Pulau Penyengat, destinasi wisata unggulan Kepulauan Riau dengan nilai historis yang tinggi sebagai tempat lahirnya bahasa Indonesia, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kepri. Usulan pengembangan infrastruktur dan sarana prasarana telah diajukan kepada Pemerintah Pusat sejak kepemimpinan Gubernur Ansar, dengan respons positif terhadap pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat. Monumen ini direncanakan akan dibangun pada tahun 2024 dengan alokasi dana sebesar Rp 50 miliar.
Suharso Monoarfa menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan Monumen Bahasa Nasional tersebut, dengan tujuan memberi pengetahuan kepada generasi penerus mengenai asal muasal bahasa Indonesia dari Pulau Penyengat.
Revitalisasi Pulau Penyengat juga mencakup penataan Balai Adat, infrastruktur jalan, peningkatan fasilitas air bersih, kawasan wisata religi, heritage, zero carbon, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Suharso menegaskan bahwa upaya revitalisasi ini bertujuan menjadikan Pulau Penyengat sebagai kawasan permukiman yang representatif dan nyaman bagi penduduk, serta destinasi wisata menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Gubernur Ansar Ahmad mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Bappenas RI untuk revitalisasi Pulau Penyengat. Dukungan tersebut mencakup inisiatif ramah lingkungan seperti becak motor listrik, pengelolaan sampah terpadu (TPST), serta penyediaan air bersih di Pulau Penyengat.
Selain meninjau Pulau Penyengat, Suharso Monoarfa juga fokus pada proyek-proyek strategis lainnya, termasuk pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar I dan II) serta proyek lanjutan jalan lintas barat di Bintan.***
