Network
ANAMBASTODAY - Tim nasional sepak bola Indonesia membutuhkan striker yang berkualitas dan siap bermain di level internasional. Namun, sayangnya, banyak striker Timnas yang tidak mendapatkan menit bermain yang cukup di klub mereka. Ini tentu saja akan berpengaruh pada performa dan kepercayaan diri mereka saat membela Timnas.
Salah satu contoh adalah Dendy Sulistyawan, striker muda yang bermain untuk Bhayangkara FC. Dendy merupakan salah satu pemain yang dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas.
Namun, di dua pertandingan terakhir Bhayangkara FC, Dendy hanya menjadi pemain cadangan dan kalah bersaing dengan striker asing seperti Brandao dan Mier. Bahkan ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti, Dendy tidak bisa berbuat banyak untuk membantu timnya.
Hal serupa juga dialami oleh Dimas Drajad, striker lain yang juga bermain untuk Bhayangkara FC. Dimas sudah pulih dari cedera yang sempat menimpanya, namun juga harus puas menjadi pemain cadangan.
Dimas kalah bersaing dengan Pedro dan Aleman, dua pemain asing yang menjadi andalan Bhayangkara FC di lini depan.
Kondisi ini tentu saja sangat merugikan bagi Timnas Indonesia, yang membutuhkan striker yang tajam dan bugar.
Jika para striker Timnas jarang mendapatkan menit bermain di klub, maka mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan skema permainan dan ritme pertandingan di level internasional. Ini juga akan berdampak pada performa dan kepercayaan diri mereka saat bermain untuk Timnas.
