Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore AS Menjadi Yang Terburuk Sejak 2007, Berikut Update Terbaru

28 Maret 2024, 13:20 WIB
Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal Singapura, 20 Orang Terjatuh 6 Masih Hilang /Reuters

ANAMBASTODAY - Ambruknya jembatan Francis Scott Key yang ditabrak kapal kargo bendera Singapura tujuan Kolombo, Srilanka pada Selasa 26 Maret 2024 mungkin jadi yang terburuk di AS sejak tahun 2007. 

Pada tahun tersebut kesalahan desain menyebabkan jembatan I-35W di Minneapolis runtuh ke Sungai Mississippi dan menewaskan 13 orang.

Jembatan Francis Scott key di Baltimore ini dibangun dengan rangka logam ini memiliki dek gantung, sebuah desain yang menjadi kunci terhadap ambruknya jembatan tersebut 

Melansir Reuters pada Kamis 28 Maret 2024, menurut pada insinyur, kapal tersebut menabrak dermaga beton utama yang merupaka bagian dari pondasi jembatan.

Beruntung pihak berwenang dapat menutup jembatan setelah kapal tersebut mengirimkan sinyal darurat sehingga dapa meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi, Resmi Tersangka ke-16 dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Kapal juga menurunkan jangkarnya untuk memperlambat laju kapal, sehingga memberikan waktu kepada otoritas transportasi untuk mengosongkan jembatan.

Sementara itu terdapat 8 orang yang terjatuh ke air, tim penyelamat berhasil menyelamatkan dua pekerja, satu tidak terluka dan satu terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu, penyelam menemukan dua dari enam pekerja yang hilang sehari setelah kapal kargo menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore. 

Mayat dua pria ditemukan di dalam truk pikap berwarna merah yang terendam di perairan es Sungai Patapsco.

Baca Juga: Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal Singapura, 20 Orang Terjatuh 6 Masih Hilang

Kedua pria yang jenazahnya ditemukan pada hari Rabu diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes, 35, dari Baltimore, berasal dari Meksiko, dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26, dari Dundalk, berasal dari Guatemala.

Total ada Enam pekerja yang diduga tewas berasal dari Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador.

Pihak berwenang telah menghentikan upaya pencarian jenazah di perairan sedalam 15 meter di sekitar reruntuhan karena kondisi yang sangat berbahaya.

Pada saat kecelakaan terjadi, kru konstruksi sedang memperbaiki lubang di jembatan dan delapan orang terjatuh setinggi 56 meter ke dalam sungai yang suhu airnya 8 derajat Celsius. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Federal Aviation Administration, itu adalah batas atas kemampuan manusia untuk bertahan hidup saat terjatuh ke dalam air.***

Editor: Ade Irwan Munawar

Tags

Terkini

Terpopuler