Ribuan Orang Menanti di Perbatasan Rafah, Israel Berkukuh Tidak Ada Gencatan Senjata

- 16 Oktober 2023, 15:42 WIB
perbatasan Gaza.*
perbatasan Gaza.* /REUTERS/

ANAMBASTODAY - Amerika Serikat, Israel, dan Mesir telah menjadi pusat perhatian dalam kontroversi terbaru mengenai gencatan senjata di Gaza selatan. Meskipun laporan awal menyebutkan bahwa gencatan senjata telah disepakati dan perbatasan Rafah akan dibuka kembali, Israel dengan tegas membantah klaim ini.

 

Meskipun sumber keamanan di Mesir sebelumnya mengumumkan bahwa gencatan senjata telah disetujui, pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa saat ini tidak ada gencatan senjata atau bantuan kemanusiaan yang akan diberikan sebagai imbalan atas pemulangan orang asing.

Di tengah perdebatan ini, kerumunan orang telah berkumpul di perbatasan Rafah dengan harapan dapat meninggalkan Gaza menjelang kemungkinan serangan darat Israel.

Perbatasan Rafah adalah satu-satunya jalur penyeberangan ke Gaza yang tidak dikuasai oleh Israel. Pembukaan kembali perbatasan ini akan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah tersebut dan memungkinkan warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda untuk meninggalkan Gaza.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi terkait pembukaan perbatasan, warga Amerika Serikat di Gaza telah diberitahu untuk mendekati penyeberangan Rafah jika perbatasan dibuka. Diperkirakan perbatasan akan dibuka hanya selama beberapa jam setiap hari.

Baca Juga: Cara Menyetir Mobil Matic dengan Benar dan Aman

Situasi di Gaza semakin tegang dalam beberapa hari terakhir, dengan lebih dari 2.700 orang tewas akibat pemboman Israel, dan banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Israel telah merencanakan serangan darat di Gaza, yang diperkirakan akan segera terjadi.

PBB telah meminta Israel untuk menarik perintah evakuasi terhadap rumah sakit di Gaza utara. Namun, Israel telah mengabaikan permintaan tersebut, yang berisiko memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengutuk perintah Israel dan mengingatkan akan konsekuensi serius bagi pasien yang memerlukan perawatan intensif dan alat bantu hidup jika mereka harus dievakuasi.

 

Dilansir Reuters, Human Rights Watch (HRW) juga menuduh Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, dalam serangan terbaru mereka di Gaza. Fosfor putih dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada manusia dan saat ini sedang diselidiki lebih lanjut.

Kondisi di Gaza tetap sangat sulit, dan ketegangan terus meningkat seiring dengan ancaman serangan darat yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Situasi ini terus memperlihatkan dampak kemanusiaan yang menghancurkan.***

Editor: Ade Irwan Munawar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah